DIGITAL MARKETING
Digital marketing atau bisa disebut pemasaran digital adalah suatu usaha atau metode untuk memasarkan sebuah merek atau produk dengan menggunakan media pendukung dalam bentuk digital. Metode ini mampu menjangkau konsumen baik secara pribadi, relevan dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen. Sejak awal tahun 2000, teknologi informasi telah memasuki pasar utama dan dikembangkan labih jauh menjadi apa yang disebut sebagai new wave technology. New wave technology adalah teknologi yang memungkinkan konektivitas dan interaktivitas antar individu dan kelompok.
New wave meliputi tiga kekuatan utama: komputer dan telepon genggam yang murah, internet yang murah, dan open source. Dalam era new wave, ekonomi yang dipertimbangkan tidak hanya pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, dan inflasi saja melainkan juga faktor ekonomi digital. Keberadaan ekonomi digital ditandai dengan semakin maraknya bisnis atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi dan kooperasi antar perusahaan ataupun antar individu.
Aktivitas-aktivitas pemasaran akan dilakukan secara intensif menggunakan media komputer, baik mulai dari penawaran produk, pembayaran dan pengirimannya. Dalam konteks marketing, kondisi krisis global membuat banyak organisasi mulai memikirkan dan mencari metode penghematan. Tidak menjadi rahasia umum bahwa biaya terbesar organisasi selalu berasal dari biaya marketing dan tenaga kerja.
Oleh sebab itu organisasi bisnis harus pandai melihat peluang melakukan aktivitas marketing yang efektif di era digital dengan biaya yang murah dan efektif. Teknologi digital telah banyak mengubah wajah dunia bisnis, termasuk aktivitas pemasaran. Meskipun digital marketing tidak meliputi teknik dan praktek yang masuk dalam kategori internet maketing denga cara-cara untuk mencapai target konsumen yang tidak memerlukan internet (mobile technology). Teknologi telah mengubah cara manusia dalam berbicara, berkomunikasi, bertindak, dan mengambil keputusan. Teknologi telah menjadi sangat efektif dalam memaksimalkan bottom line suatu organisasi.
1. Mobile Marketing
Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pergeseran dari personal computer ke mobile communication/wireless. Hal ini dipicu semakin canggihnya sekaligus murahnya komputer dan ponsel. Akses kecepatan internet semakin baik dan munculnya berbagai konten digital mulai dari yang free hingga berbayar. Banyaknya jumlah pengguna ponsel membuat ponsel menjadi media masa baru, peluang ini dimanfaatkan oleh para produsen sebagai media untuk beriklan. Bagi para marketer, mobile marketing dianggap lebih efisien karena biaya murah, lebih fokus pada konsumen yang diinginkan (tersegmentasi) dan lebih terukur. Para marketer bahkan banyak yang menggunakan Facebook atau Twitter untuk beriklan, sehingga melahirkan inovasi baru yaitu mobile marketing. Setidaknya ada tiga keuntungan perusahaan dalam menggunakan mobile maketing:
a. Consumer relationship management, Perusahaan bisa meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan. Misalanya bank akan dengan mudah dan cepat mengirim pesan transaksi kepada nasabah, travel agency dan industri penerbangan dapat menghandle booking tiket dari para klien.
b. Corporate usage, Meningkatkan komunikasi diantara karyawan tanpa batas waktu, mengecek jadwal dan informasi.
c. Mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas, Aplikasi wireless secara signifikan mengurangi biaya komunikasi kepada pelanggan, improving brand awareness, menawarkan produk spesial dengan calon pelanggan potensial.
2. Toko Online / Online Shop
Toko Online adalah sarana atau toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat internet, dimana pengunjung dapat melihat barang-barang di toko online berupa foto-foto. Toko Online, merupakan format bisnis ritel yang menggunakan komunikasi dengan pelanggan mengenai produk, layanan, dan penjualan melalui internet. Penjual dan pembeli menggunakan sarana internet guna mencapai, berkomunikasi dan bertransaksi secara potensial satu sama lain. Dalam toko online aktivitas jual beli menggambarkan jasa dan produk yang ditawarkan penjual melalui internet dan memungkinkan pembeli mencari informasi, mengidentifikasi apa yang mereka inginkan, serta memesan melalui website yang tersedia. Perbedaan paling mendasar dari toko online dengan toko offline terletak pada wujud fisik toko, tetapi pada praktiknya toko online memiliki fitur yang sama dengan toko ritel berwujud fisik (offline,) namun dalam bentuk yang berbeda. Sebagian besar toko online di Indonesia merupakan toko semi online, dimana transaksi tidak dilakukan sepenuhnya melalui media internet, namun masih menggunakan metode transfer antar bank.Digital Marketing itu sendiri sangat berkaitan dengan revolusi teknologi, dari teknologi analog atau teknologi manual ke teknologi digital pada tahun 1980-an. Pada saat itu, kehadiran produk teknologi digital mulai bermunculan dan mulai digunakan secara massal di dunia. Sehingga dengan kehadiran produk digital yang terus bermunculan membuat metode pemasaran mengalami transformasi terhadap media pemasaran konvensional ke arah media pemasaran digital.
Dalam dunia Digital Marketing, media yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pemasaran digital memiliki beberapa tipe media, yaitu :
a. Media Non-Internet
Sejarah munculnya digital marketing berbasis non-internet muncul selaras dengan berkembangnya teknologi dari masa ke masa. Sebelum munculnya televisi orang-orang sudah familiar dengan teknologi radio sebagai media informasi yang ada saat itu. Oleh karena itu, seiring berkembangnya radio maka pada tanggal 11 Februari 1922, perusahaan berbasis teknologi AT& T pemiliki stasiun Radio WEAF mengumumkan bahwa radio tersebut bukan hanya menyiarkan program sendiri melainkan memberikan kesempatan kepada pihak lain yang sudah terikat kontrak dengan WEAF untuk menyiarkan programnya sendiri.
b. Media Internet
Sejarahnya digital marketing melalui media internet sejajar dengan munculnya teknologi internet. Di tahun 1960-an teknologi internet baru mendunia secara luas dan berdampak pada kesadaran pengiklan untuk memasarkan produk mereka dengan harapan mampu menjangkau pemasaran lebih luas lagi. Iklan internet pertama kali adalah sebuah ajakan untuk melihat produk terbaru dari sebuah komputer. Jenis iklan tersebut berbentuk seperti spam yang menempel di e-mail. Sehingga, pada saat itu iklan yang muncul bukanlah iklan di website yang seperti kita lihat saat ini menimbang perkembangan website mulai tumbuh setelah munculnya mesin pencari di internet.
Dari dua media tersebut, hampir mayoritas pelaku Digital Marketing menggunakan media yang kedua sebagai media utama pemasaran digital. Karena, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal, mudah digunakan dan sangat efektif untuk meningkatkan pemasaran. Jika dikelompokkan, ada beberapa bagian-bagian dasar yang perlu diketahui lebih dalam untuk melakukan digital marketing, diantaranya :
1. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah sebuah teknik internet marketing untuk mengoptimasi website dalam mesin pencari untuk mendapatkan posisi visibilitas di mesin pencari. Dalam hal ini SEO digunakan untuk meningkatkan hasil pencarian website pada posisi halaman pertama di pencarian mesin pencari. Keuntungan menggunakan teknik SEO adalah memberi peluang besar orang-orang untuk melihat, mengakses dan membeli sesuatu melalui sebuah website melalui perantara mesin pencari.
2. Social Media Marketing (SMM) dan Social Media Optimization (SMO)
Social Media Marketing atau kita kenal sebagai SMM adalah sebuah teknik dalam internet marketing yang fokus dalam aktivitas media sosial baik itu memasarkan atau mengembangkan brand melalui media sosial. Di dalam social media marketing memiliki beberapa metode pemasaran tergantung jenis platform media sosial yang tersedia.
3. Content Marketing (Copy writing)
Copy Writing adalah metode membuat tulisan yang mampu menghasilkan tulisan yang memberikan dampak respon atau tindakan sesuai dengan keinginan penulis. Penggunaan copy writing dalam internet marketing sangat penting menimbang tulisan adalah upaya menjembatani kebutuhan pembeli dengan barang yang kita jual. Copy writing akan mempengaruhi perilaku pembeli seperti mendaftar,membeli,mengingat atau melakukan tujuan lain sesuai tulisan yang
kita buat.
4. Email Marketing
E-mail marketing atau metode pemasaran dengan memanfaatkan pesan elektronik (Email) sebagai media penyebaran informasi. Metode E-mail marketing bisa disamakan dengan proses broadcast melalui SMS atau whatsapp. Hanya saja dalam Email marketing memiliki metode khusus agar Email yang kita kirim tidak mengandung unsur spamming.
5. Display Advertising (DA)
Display Advertising adalah metode periklanan melalui website. Konten yang disediakan bisa berupa tulisan,gambar atau video dengan tujuan untuk mengembangkan brand atau memberi respon pengguna untuk mengunjung sebuah website. Seperti iklan di facebook, twitter, instagram atau website – website yang menerima space display advertising.
6. Affiliate Marketing (AM)
Affiliate marketing adalah manajemen pemasaran yang memanfaatkan orang lain untuk membantu menjual produk yang kita miliki melalui website. Affiliate marketing bisa dikatakan seperti reseller atau dropshipper yang mana mereka menjual produk dengan imbalan mendapatkan komisi dari pemilik barang atau menjual kembali dengan harga yang berbeda.
7. Mobile Advertising (MA)
Mobile Advertising memiliki kesamaan dengan display advertising. Hanya saja, media periklanan yang digunakan dalam mobile advertising adalah melalui aplikasi ponsel seperti aplikasi android atau aplikasi IOS.
Fungsi dari bagian-bagian tersebut adalah untuk menyaring serta menampung konsumen hingga menjadi calon pembeli dan terjadi transaksi pembelian terhadap produk yang kita pasarkan. Ada beberapa tingkatan yang harus dilakukan oleh seorang marketer untuk terjadi penjualan di Internet, yaitu :
1. Awareness
Dalam tahap ini, seorang marketer harus
menyaring audience yang akan dijadikan sebagai target pasar terhadap produk yang dimiliki. Sehingga, ketika sudah tersaring seorang marketer cukup membuat kesadaran kepada calon konsumen terhadap kebutuhan mereka mengenai produk yang dimiliki. Hal tersebut mengingat luasnya jangkauan yang akan di capai di media sosial sehingga berdampak pada majemuknya pengguna yang melihat konten Anda di media sosial. Oleh karena itu, metode awarness kepada pengguna akan mengolah kebutuhan pengguna terhadap sebuah produk.
2. Interest
Interest dalam bahasa indonesia adalah ketertarikan. Dalam tahap ini, seorang marketer harus bisa membangun ketertarikan konsumen terhadap produk yang dimiliki. Sehingga konsumen memiliki rasa keingintahuan terhadap produk kita lebih dalam. Untuk mengolah interest pengguna lebih tajam, Anda bisa menggunakan alat khusus untuk menganalisis keterkaitan pengguna terhadap aktivitas dan ketertarikan pengguna di internet.
3. Desire
Setelah membangun ketertarikan konsumen terhadap produk kita, selanjutnya seorang marketer harus memberikan informasi detil mengenai produk, layanan serta brand tersebut hingga menimbulkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut.
4. Action
Setelah tiga tahap itu terlewati, hingga akhirnya konsumen siap untuk membeli dan terjadi transaksi penjualan. Dalam tahap ini, action bukan hanya ditujukan untuk membeli sesuatu melainkan action bisa digambarkan sebagai tindakan akhir yang diharapkan oleh pelaku bisnis baik itu pengguna melakukan daftar,berkunjung,membeli dan bertanya lebih detail terhadap informasi produk yang kita tawarkan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, pada dasarnya digital marketing hampir sama dengan pemasaran konvensional. Hanya saja, dalam digital marketing peluang untuk mendapatkan pembeli sebanyak-banyaknya sangat besar karena tidak terbatas tempat dan juga waktu untuk melihat produk kita.